kuntoem

4 Kesalahan Umum Ketika Merawat Kulit Bayi, pelajari yuk!

Merawat kulit bayi – Harapan bagi Moms pasti ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil. Terutama bagi wanita yang baru pertama kali melahirkan. Tak bisa di pungkiri naluri keibuan pun muncul disertai dengan rasa keingintahuan yang besar dalam merawat bayinya. Namun terkadang rasa semangat dalam memberikan perawatan yang terbaik untuk si kecil, mau tidak mau harus dilampaui dengan beberapa percobaan. Dan tidak semua percobaan mendapatkan hasil yang baik. Hal ini dinilai wajar, mengingat Moms memang perlu mengetahui bentuk-bentuk perawatan yang memang cocok untuk si kecil. So, bagi Moms yang mengalami hal seperti ini jangan putus asa ya! Karena untuk memberikan yang terbaik pasti ada beberapa kesalahan yang harus dilampaui sampai menuju ke tujuan Moms, yaitu memberikan yang terbaik untuk si kecil. 

Untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi, yuk Moms kita pelajari kesalahan umum yang sering dianggap remeh dalam melakukan perawatan si kecil di bawah ini. Semoga membantu ya Moms!

Baca juga: Apa itu SLS dan pentingnya SLS Free pada sabun mandi bayi

  1. Memandikan Bayi Dengan Air Terlalu Dingin atau Terlalu Panas

Mengetahui suhu air yang ideal untuk memandikan bayi sangatlah penting. Pada umumnya suhu terbaik untuk memandikan bayi kisaran 32-38 derajat celcius. Dengan ketebalan kulit bayi yang lebih tipis 30% dari orang dewasa, itu menyebabkan kulit bayi sangatlah halus dan lembut namun juga sangat sensitif. 

Perlu diperhatikan bahwa memandikan bayi dengan air yang terlalu panas dapat mengakibatkan kulit bayi melepuh dan memerah. Sedangkan apabila menggunakan air yang terlalu dingin dapat mengakibatkan bayi menjadi pilek atau masuk angin, bahkan dalam kasus ekstrim dapat membuat bayi sulit bernafas karena suhu terlalu dingin dan menghambat saluran pernafasan.

Langkah yang perlu diperhatikan persiapan dan cara memandikan bayi yang perlu Moms ketahui sebagai berikut ya.

  • Persiapan sebelum memandikan bayi:
  1. Menyiapkan handuk bersih, pakaian ganti, dan popok bayi.
  2. Bak mandi bayi
  3. Siapkan air dengan suhu 32-38 derajat celcius.
  4. Siapkan perlengkapan mandi bayi (gayung, mainan, sisir, waslap, tissue basah).
  • Tahapan memandikan bayi:
  1. Isi bak dengan ketinggian berkisar 7 cm, dengan suhu 32-38 derajat celcius.
  2. Baringkan bayi pada alas atau handuk yang sudah disiapkan secara perlahan.
  3. Gunakan satu tangan untuk menopang kepala serta tubuh bayi. Dan tangan yang satu lagi menyangga tubuh bagian bawah lalu menyematkan air yang diawali dari kaki.
  4. Ketika sudah cukup air di tubuh bayi, mulai lah dengan membersihkan kelopak mata dengan kain atau kapas yang sudah dibasahi air secara perlahan.
  5. Lanjutkan dengan membersihkan hidung, telinga dan wajah.
  6. Harus menjaga posisi bayi agar selalu di atas permukaan air.
  7. Jika menggunakan sabun, disarankan agar tidak berlebihan dalam penggunaan, agar meminimalisir kulit bayi tidak kering.
  8. Lalu bersihkan bagian ketiak, belakang telinga, leher dan kelamin.
  9. Guyur kepala dan tubuh bayi dengan gayung, lalu seka dengan waslap bersih.
  10. Setelah bersih, pindahkan bayi secara perlahan ke alas ganti yang sudah disiapkan.
  11. Keringkan bagian tubuh bayi dengan handuk bersih.
  12. Pijat secara perlahan bayi serta memberinya lotion sambil mengeringkannya.

Gunakan Sabun Mandi Organik Kuntoem Head-to-Toe-Wash

  1. Menggunakan Popok Terlalu Lama

Perlu diketahui pada umumnya bayi baru lahir membuang air kecil setiap 1 jam sekali. Popok yang sudah kotor tidak hanya membuat bayi rewel, namun juga membahayakan kulit pada bayi yang bisa menyebabkan iritasi kulit. Jadi Moms pasti tidak mau kan hal tersebut menimpa bayinya? 

Lakukanlah penggantian popok sesegera mungkin untuk meminimalisir terjadinya penyakit pada kulit si kecil.  

Lalu berapa lama harus mengganti popok?

Apabila Moms menggunakan popok sekali pakai maupun popok kain, waktu mengganti popok yang terbaik untuk menjaga si kecil adalah 2-3 jam setelah pemakaian popok. Jadi Moms harus lebih sering mengecheck kondisi pada popok bayinya ya.

Popok yang sudah kotor harus segera diganti. Karena penumpukan kotoran akan berakibat timbulnya bakteri. Jika dibiarkan akan menimbulkan penyakit pada bayi, berikut resikonya Moms:

  • Ruam popok

Popok yang sudah basah akan menimbulkan iritasi dan ruam pada kulit. Iritasi pada kulit bayi terjadi akibat penumpukan kotoran bayi yang mengandung banyak bakteri. Ruam popok pada umumnya ditandai dengan Adanya bintik-bintik merah muda dan menonjol pada bagian kulit yang terkena popok. 

Cara menanganinya dengan memberikan salep atau krim pada bagian kulit yang akan tertutup popok.

  • Bakteri jamur kulit

Infeksi ini akibat terlalu lamanya penggantian popok bayi, dengan menumpuknya kotoran pada popok yang digunakan bayi akan mengakibatkan sirkulasi udara terhambat sehingga kulit bayi menjadi lembab.

Kondisi inilah yang membuat pertumbuhan bakteri di kulit bayi, sehingga dapat memudahkan pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi pada kulit yang menyerupai ruam popok.

Untuk menjaganya Moms harus selalu mengganti popok secara rutin setiap 2-3 jam dan menjaga membersihkan kulit bayi yang terkena popok.

  • Infeksi saluran kemih 

Popok yang dibiarkan setelah bayi membuang urine atau air besar, serta tidak segera membersihkan bagian kemaluan dan dubur akan menyebabkan infeksi pada saluran kencing.

Pada umumnya gejala yang terjadi adalah demam. Selain itu ada beberapa gejala lain akibat infeksi saluran kemih, antara lain:

  • Urine berbau
  • Tidak mau makan
  • Rewel
  • Muntah
  • Menangis ketika pipis
  • Hingga urine bercampur darah

Dalam hal ini Moms perlu membawa bayi ke dokter agar mendapatkan penganan

Lebih lanjut, karena membutuhkan obat antibiotik.

  1. Waktu Menjemur Bayi

Merawat kulit bayi – Bayi yang baru lahir memerlukan vitamin D dan menjemur bayi pada paparan sinar matahari adalah cara yang paling tepat dalam memenuhi kebutuhan vitamin D-nya.

Paparan sinar matahari dapat memberi banyak manfaat namun juga dapat membahayakan kulit bayi. Terlalu lamanya menjemur bayi dapat mengakibatkan kulit bayi terbakar. Kulit bayi yang terbakar dapat menyebabkan demam, selain itu dapat menimbulkan resiko kanker pada kulit layaknya orang dewasa.

Jadi agar si kecil terhindar dari bahayanya paparan sinar matahari dan mengambil manfaat dari sinar matahari, Moms perlu tahu nih waktu yang tepat dan berapa lama dalam menjemur si kecil yang tepat. 

Berikut beberapa yang harus di perhatikan merawat kulit bayi ya Moms:

  • Pagi hari 7-8 am dan setelah jam 4 pm sore.
  • Waktu berjemur 10-15 menit.
  • Bayi harus menggunakan pakaian, tidak dianjurkan untuk melepas pakaian dari bayi. Dikarenakan bayi baru lahir rentan terhadap penyakit.
  • Menggunakan pelindung kepala, agar matahari tidak langsung mengenai kepala, wajah dan mata bayi.

Manfaat dari berjemur pada sinar matahari adalah pencegahan penyakit kuning pada bayi dan vitamin D yang didapat akan membantu pertumbuhan tulang bayi lebih baik dan sehat.

  1. Kurang Memahami Kulit Bayi 

Jenis kulit bayi sangatlah menarik untuk diketahui, disamping kelembutan dan halusnya kulit si kecil. Ternyata kulit si kecil sangat sensitif loh Moms, kulit sensitif bayi dapat menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya iritasi pada kulit bayi maupun kerak kepala bayi (Cradle cap) atau bersisik. Kondisi kulit sensitif bayi juga akan bertambah parah apabila Moms salah dalam menentukan perawatannya. Agar terhindar dari hal tersebut, Moms perlu menjaga kulit bayi agar tetap bersih dan lembab. Dan pemilihan produk perawatan bayi juga sangat berpengaruh dalam menangani kulit sensitif pada bayi

Baca juga: Sejak kapan waktu yang tepat memberikan body lotion pada si Kecil?

kuntoem

Moms tidak perlu bingung dalam memilih produk yang mana, karena kini hadir Kuntoem Comforting Cotton Lotion & Kuntoem Head-to-Toe Noursishing Wash yang akan membantu Moms dalam merawat kulit dan rambut si kecil. Diperkaya dengan minyak alpukat organik dan organik essential oil untuk membantu memelihara kulit bayi agar tetap lembut tanpa membuatnya kering. Moms bisa menggunakan Kuntoem Comforting Cotton Lotion yang memiliki fungsi sebagai barier kulit dan mudah menyerap dikulit bayi, menjadikannya lembab, lembut dan halus karena diperkaya ekstrak biji kapas, minyak alpukat, minyak almond formulasi ini membuat kulit tidak lengket dan sangat cocok digunakan pada iklim tropis. Untuk  Kuntoem Head-to-Toe Noursishing Wash juga mengandung ekstrak botani dan organik essential oil yang mampu membersihkan kotoran pada rambut dan tidak pedih di mata, Moms jadi ini aman banget buat dipakai sama si kecil bahkan bayi yang baru lahir. 

Merawat kulit bayi – Aku tau pasti dambaan bagi setiap Moms ingin selalu memberikan yang terbaik untuk si kecil. Sampai-sampai kalau bisa tidak boleh ada kesalahan sedikit pun dalam memberikan perawatan untuk si kecil. Padahal untuk mendapatkan hasil yang terbaik, terkadang harus melalui dulu beberapa kesalahan. Inget Moms, kesalahan itu adalah guru yang paling terbaik untuk menuju yang Moms inginkan. Jadi, jangan putus asa ya Moms! Tetaplah semangat dan pantang menyerang untuk memberikan yang terbaik untuk si kecil.

merawat kulit bayi
Cegah COVID-19 Selama Work From Home
Work from home adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 selama tahun 2020 ini. Mungkin kita tidak tahu, akan …
New Normal Back to Office Starter Kit
Setelah hampir 1 tahun menjalani new normal di Indonesia, sangat penting buat Moms yang sudah mulai kembali bekerja untuk menyiapkan …