diare bayi

Mengatasi Diare pada Bayi

Tubuh bayi yang baru lahir memiliki kerentanan yang lebih tinggi ketimbang tubuh orang dewasa. Oleh karena itu apabila bayi sedang mengalami BAB cair atau diare cenderung lebih beresiko mengalami komplikasi dibandingkan dengan orang dewasa yang mengalami diare. Seperti akan halnya orang dewasa, bayi yang diare juga akan mengalami dehidrasi, namun bedanya proses dehidrasi bayi ketika diare akan lebih cepat ketimbang orang dewasa. Kondisi ini sangat berbahaya terutama apabila terjadi kepada bayi yang baru lahir.

diare bayi
Source: Freepik.com

Pada bayi yang baru lahir, dan mengkonsumsi ASI, memang mengeluarkan tinja yang lebih encer dibandingkan bayi yang mengkonsumsi susu formula. Terkadang ini yang membuat Moms bingung apakah tinja ini normal atau tidak. Tinja normal pada bayi yang mengkonsumsi ASI umumnya berwarna kekuningan. Bertekstur lembut dan cair. Pada umumnya bayi yang baru lahir dan menyusui akan buang air sekitar 3-5 kali pada setiap harinya.

Ketika bayi memasuki umur satu bulan, intensitas BAB bayi akan berkurang menjadi 1 hingga 2 kali dalam satu hari. Sementara itu bagi bayi yang mengkonsumsi susu formula akan buang air 1 hari sekali dengan tinja yang lebih keras dan lebih berbau.

Memang menjadi hal yang tidak mudah dalam membedakan mana bayi yang memang sedang normal BAB dan diare, mengingat memang tinja bayi pasti encer. Namun Moms bisa mencurigainya dengan memperhatikan frekuensi buang air besarnya. Contohnya seperti menjadi lebih sering dengan jumlah yang banyak, bayi tampak lemas, dan tinja jauh lebih lunak dari biasanya.

Apa penyebab Diare?

Diare pada bayi dapat sebabkan dari berbagai macam faktor, mulai dari infeksi saluran pencernaan hingga dari makanan, antara lain:

  • Terlalu banyak mengkonsumsi jus buah.
  • Alergi pada obat.
  • Alergi terhadap makanan.
  • Keracunan makanan.

Bagi bayi yang sudah memasuki umur MPASI atau sudah dapat mencerna makanan selain minum ASI dan sedang mengalami diare, sebaiknya menjauhi makanan yang berminyak, yang berserat tinggi, manis seperti kue dna produk susu formula. Hal ini dilakukan karena jenis makanan tersebut dapat memperburuk gejala diare.

Mengenali tekstur tinja bayi 

Cara terbaik untuk mengetahui bayi yang terkena diare dengan melihat perubahan warna dan bentuk tinja bayi. Pada umumnya tinja bayi yang memiliki masalah diare akan berubah warna, berbau tidak seperti biasanya, dan tekstur tinja lebih encer. Kuantitas buang air besar bayi yang lebih sering dan dengan tekstur yang cenderung lebih encer adalah salah satu ciri gejala bayi mengalami diare.

Namun Moms juga jangan sampai salah mengira ya, karena untuk bayi yang mengkonsumsi ASI juga memiliki tinja yang cair dan berbusa. Berikut adalah warna tinja bayi, agar Moms mengetahui kondisi bayinya.

  • Coklat muda atau coklat kekuningan: umumnya ditemukan pada bayi yang mengkonsumsi susu formula.
  • Hijau kehitaman: umumnya keluar pada bayi yang baru lahir.
  • Hijau kecoklatan: warna tinja bayi, kira-kira 1-5 hari setelah bayi lahir.
  • Kuning kehijauan: warna tinja bayi setelah lahir dan sudah mengkonsumsi ASI.
  • Warna lain: bagi bayi yang sudah memasuki umur MPASI, tinja akan sedikit berwarna kecoklatan dan padat. Dan untuk warna tinja nya, akan berubah menyesuaikan jenis makanan yang dikonsumsi.

Ciri-ciri gejala diare pada bayi

Bagi bayi yang usianya kurang dari 6 bulan, dan mengalami diare, alangkah baiknya Moms segera langsung memeriksakan ke dokter. Dan berikut adalah ciri-ciri gejala diare pada bayi.

  • Bayi terlihat mual dan hingga muntah.
  • Mukannya lesu.
  • Tinja berwarna putih, hitam, atau merah karena mengandung darah.
  • Demam diatas 39 derajat celcius.
  • Adanya tanda-tanda dehidrasi.

Saat bayi diare, keseimbangan kandungan air pada tubuh bayi akan terganggu. Kondisi ini akan mengakibatkan dehidrasi yang dapat mengancam nyawa bayi, terutama bagi bayi yang baru lahir. Terdapat ciri-ciri gejala dehidrasi pada bayi yang dapat Moms ketahui.

  • Mata cekung.
  • Tampak lemas.
  • Bibir kering-kering dan pecah.
  • Tidak keluar air mata saat menangis.
  • Urine bayi terlihat berwarna gelap dari biasanya.
  • Buang air kecil lebih sedikit dibanding biasanya.
  • Kulitnya terasa lebih kering.

Moms harus mewaspadai ciri-ciri gejala dehidrasi yang ada di atas, karena bayi yang mengalami diare dan mengakibatkan dehidrasi apabila tidak langsung ditangani akan memperburuk kondisi tubuh bayi.

Cara mencegah diare pada bayi

Berikut adalah beberapa langkah cara mencegah diare yang dapat Moms lakukan.

  • Menjaga kebersihan tangan bayi, seperti dengan mencuci tangan bayi secara rutin.
  • Untuk Moms yang menjaga bayi atau bagi orang lain yang menjaga bayinya Moms, perlu diperhatikan kebersihannya. Karena apabila kebersihan yang memegang bayi tidak terjaga, akan dengan mudah menyebarkan kuman ke tubuh bayi dan mengakibatkan infeksi pada bayi.
  • Perhatikan lingkungan sekitar bayi dengan menjaga kebersihannya.
  • Jagalah kebersihan botol susu bayi dan selain itu bagi Moms yang memberikan ASI kepada bayi, teruslah memberikan ASI secara rutin. Karena dengan mengkonsumsi ASI dapat menjaga daya tahan tubuh bayi dan bagi bayi yang sudah terkena diare akan lebih cepat pulih dengan sendirinya.
  • Perhatikan kebersihan makanan yang akan dikonsumsi pada bayi. Jangan memberikan makanan untuk orang dewasa pada bayi. Selain itu jangan memberikan makanan yang akan semakin memperburuk diare, seperti jus apel, susu, dan makanan yang digoreng.

Menyiapkan produk kebersihan bayi

Apabila Moms sudah memperhatikan kebersihan diri secara benar, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah dengan menyiapkan produk kebersihan bayi secara benar. Seperti akan halnya dengan menggunakan produk  Kuntoem Head-to-Toe Noursishing Wash juga mengandung ekstrak botani dan organik essential oil yang mampu membersihkan kotoran bukan hanya pada rambut dan tidak pedih di mata, namun sangat cocok sebagai salah satu pilihan untuk menjaga kebersihan tubuh bayi. Dan untuk kandungan yang terdapat pada Kuntoem juga sangat aman untuk bayi, karena semua isi kandungannya alami. Jadi  Moms tidak perlu khawatir apabila digunakan harian untuk si kecil bahkan bayi yang baru lahir maupun anak-anak. 

Jadi dengan memperhatikan kebersihan bayi, lingkungan sekitar bayi serta Moms. Akan dapat membantu dalam mencegah bayi agar tidak terinfeksi diare. Dengan begitu tumbuh kembang bayi akan berjalan dengan sempurna. Dan bagi Moms yang memang mengalami bayi kesayangannya terkena diare, mohon segera bawa bayi ke dokter ya Moms. Agar segera ditangani dan mempercepat proses penyembuhannya.

Lihat Juga: Kuntoem Produk Perawatan Bayi dan Anak

Semoga bermanfaat ya Moms! 

Cegah COVID-19 Selama Work From Home
Work from home adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 selama tahun 2020 ini. Mungkin kita tidak tahu, akan …
New Normal Back to Office Starter Kit
Setelah hampir 1 tahun menjalani new normal di Indonesia, sangat penting buat Moms yang sudah mulai kembali bekerja untuk menyiapkan …