masalah pada kulit bayi

Masalah Kulit Pada Bayi Yang Sering Dialami, Apakah Berbahaya?

Masalah Kulit Pada Bayi – Moms pasti sangat berusaha untuk menjaga  dan memberikan yang terbaik untuk bayinya. Terkadang apa yang menurut kita baik belum tentu baik juga untuk bayi. Oleh karena itu sangatlah penting memahami bagaimana cara untuk menjaga dan merawat bayi dengan baik dan benar. Masihnya  banyak pertanyaan perihal bagaimana memilih produk perawatan untuk bayi, dan mana yang cocok atau tidak, terkadang menjadi kendala orang tua dalam memberikan yang terbaik untuk bayinya.

Tahukah moms, Kalau bayi ketika baru lahir memiliki ketebalan kulit yang sangat tipis?

Ketebalan kulit bayi sangatlah berbeda dengan orang dewasa. Ketebalan kulit bayi yang baru lahir lebih tipis 30% dari kulit orang dewasa pada umumnya. Itulah yang membuat kulit bayi sangatlah halus dan lembut. Dengan ketebalan yang sangat tipis membuat kulit pada bayi sangatlah sensitif, sehingga  tidak jarang kalau kulit pada bayi dapat mengalami iritasi, alergi bahkan infeksi.

masalah pada kulit bayi
Source: Freepik.com

Berikut adalah beberapa masalah kulit pada bayi:

1. Ruam popok  (Diaper rash)

Ruam popok atau yang memiliki nama lain Diaper Rash adalah peradangan kulit bayi yang diakibatkan oleh tertutup popok terlalu lama, terutama pada bagian belakang (bokong). Ruam popok muncul akibat terlalu lama menggunakan popok dan popok terlalu ketat.

Mungkin bagi beberapa kalangan masalah ruam popok bukanlah masalah yang serius. Tapi kamu tahu tidak moms, kalau dibiarkan dapat menyebabkan infeksi dari jamur yang dapat membahayakan buat bayi anda. Apabila sudah menyebabkan infeksi pada kulit moms harus segera ke dokter dermatologi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 Berikut gejala Ruam popok yang biasa terjadi pada bayi:

  • Adanya bintik-bintik merah muda yang samar dan menonjol pada bagian kulit yang terkena popok.
  • Kulit mulai mengelupas dan kasar.
  • Bayi menjadi rewel dan terlihat menangis (kesakitan) ketika buang air kecil / air besar / ketika popok mau di ganti.
  • Namun jangan khawatir dalam menghindarinya, Moms cukup harus dengan rutin mengganti popok secara berkala dan memastikan popok pada bayi tidak digunakan terlalu ketat.

Berapa kali sih waktu yang baik untuk mengganti popok bayi?

Baca juga: 3 Ciri Kulit Bayi Sensitif

Masalah Kulit Bayi pada umumnya bayi buang air kecil sekitar 20 kali dalam sehari atau setiap 1 jam.  Untuk bayi yang menggunakan popok sekali pakai, moms bisa menggantinya secara rutin dalam kurun waktu 2-3 jam dengan popok baru. Apabila menggunakan popok kain moms juga harus menggantinya dalam kurun waktu 2-3 jam, namun yang harus diperhatikan apabila menggunakan popok kain adalah cara membersihkan popok kain agar aman dipakai oleh bayinya. Pilihlah detergen yang khusus untuk bayi agar tidak menimbulkan reaksi alergi pada kulit bayi ketika memakainya.

Dan yang paling terpenting adalah menjaga diri moms selalu bersih ketika memakaikan popok pada si kecil, seperti rajin mencuci tangan agar terhindar dari bakteri saat memasangkan popok pada si kecil.

2. Eksim (Dermatitis Atopik)

eksim bayi
Source: Freepik.com

Eksim adalah penyakit kulit yang menimbulkan kulit meradang (ruam) membengkak. Nama lain dari Eksim adalah Dermatitis Atopik. Penyakit kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal yang sangat parah dan akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyakit kulit Eksim tidak dapat sembuh, dikarenakan tipe penyakit kulit ini memang diturunkan secara genetik,

Berikut ciri kulit pada bayi yang sudah terinfeksi Eksim:

  • Peradangan (ruam) yang terlihat pada pada kulit kepala dan wajah, terutama pada pipi dan dahi. Dan bisa juga muncul pada area lainnya seperti punggung, tangan dan kaki.
  • Kulit bersisik dan kasar serta mengeluarkan cairan.
  • Bayi sulit tidur karena merasa gatal.
  • Terlihatnya bekas (luka)  garukan pada kulit bayi, yang diakibatkan oleh rasa gatal.
  • Terlihat benjolan yang berisi cairan pada permukaan kulit bayi.

Jika Moms menemukan gejala tersebut pada kulit bayi, sebaiknya Moms melakukan ini:

  • Hindari bayi menggaruk kulitnya, sebab beresiko menimbulkan infeksi  pada kulit.
  • Jauhkan bayi pada suhu yang ekstrem.
  • Hindari bayi kontak langsung dengan benda yang dapat mengiritasi kulit bayi. Seperti  detergen pengharum, dan bahan bahan kimia yang tidak bersahabat dengan kulit bayi lainnya.

Baca Juga: Kenali Eksim pada si Kecil sejak dini

Masalah Kulit Bayi – Secara umum Eksim adalah penyakit kulit yang dialami oleh bayi yang memiliki faktor genetik atau riwayat keluarga yang mengidap eksim. Biasanya Eksim pada bayi muncul pertama kali saat bayi berusia di bawah 1 tahun. Eksim (Dermatitis Atopik) bisa kambuh hingga dewasa, walau terkadang bagi sebagian orang dapat membaik bahkan hilang.   

Namun apabila kulit bayi sudah terlihat sangat bersisik dan peradangan (ruam) bentol merah berisi nanah.  Segera hubungi dokter, karena hal tersebut merupakan tanda dari infeksi.

3.   Jerawat Bayi

Untuk moms yang baru pertama kali mempunyai bayi, pasti sangat heran dengan gejala ini. Kok bayi bisa berjerawat ya? Padahal bayi masih bersih dan belum memiliki rasa stress seperti orang dewasa.

Perlu diketahui jerawat pada bayi pada umumnya akan muncul setelah beberapa minggu kelahiran bayi. Bentuknya terlihat sangat mirip dengan jerawat orang remaja, berbentuk benjolan putih atau merah yang sedikit kemerahan di sekitarnya.

Yuk Moms kita pelajari lebih lanjut kenapa bayi bisa berjerawat ya, dan bagaimana cara mengatasinya?

Pada akhir kehamilan, hormon sang ibu dapat masuk ke plasenta dan mengakibatkan perangsangan kelenjar minyak pada kulit bayi. Hal tersebut menimbulkan terjadinya jerawat pada bayi.

Jerawat pada bayi biasanya muncul 4-6 minggu setelah kelahiran. Normalnya jerawat pada bayi akan hilang dengan sendirinya pada beberapa hari, namun terkadang banyak yang bertahan hingga beberapa bulan.

Penyebab Jerawat pada bayi sebagai berikut:

  • Pengaruh hormon

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hormon yang terjadi ketika di akhir kehamilan. Jadi hormon sang ibu masuk ke plasenta dan mengakibatkan perangsangan kelenjar pada kulit bayi.

  • Kulit bayi yang masih sensitif

Bayi memiliki kulit yang sangat halus dan lembut. Dengan begitu sangat memungkinkan mengalami iritasi bila terpapar dengan benda tertentu. Seperti ASI, sabun mandi yang mengandung pewangi, bahan kasar, atau produk yang tidak baik untuk bayi lainnya. Dengan begitu kulit bayi akan dengan mudah meradang (ruam) dan menimbulkan jerawat pada bayi.

  • Pertumbuhan bakteri di kulit

Pada kulit manusia memiliki bakteri normal yang disebut flora. Biasanya bakteri ini akan bertumbuh subur apabila kulit kita memiliki kelenjar minyak yang berlebih dan akan mengakibatkan jerawat.

Pada bayi kelenjar minyak berlebih sangatlah mungkin terjadi, biasanya kelenjar minyak akan berlebih apabila aktivitas bayi berlebih dan membuat kelenjar minyak bekerja secara aktif.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? 

Masalah Kulit Bayi – Nih aku beritahu untuk moms, sebagaian besar jerawat pada bayi akan sembuh dengan sendirinya. Walau demikian ada beberapa cara untuk Moms mengatasi jerawat pada bayi, sebagai berikut:

  • Mandikan bayi dengan air yang tidak terlalu panas, agar menghindari pori-porio yang terbuka berlebihan dan meminimalisir masuknya bakteri pada pori-pori.
  • Hindari produk perawatan bayi yang terlalu berminyak.
  • Jangan menggunakan obat jerawat dewasa.
  • Bersihkanlah area jerawat pada bayi secara perlahan dan harus rutin, seperti 2-3 kali dalam 1 hari.
  • Jangan memencet jerawat pada bayi.
  •  Perhatikan selalu kebersihan kondisi bayi dan Moms.

Jadi Moms tidak usah panik ya, karena jerawat pada bayi pada dasarnya akan hilang dengan sendirinya tergantung bagaimana Moms menjaga kebersihan bayinya.

4.   Kulit kering

kulit bayi kering
Source: Freepik.com

Kulit kering tidak hanya dialami oleh orang dewasa, bayi baru lahir pun mempunyai kecenderungan dapat memiliki kulit yang kering. Kulit bayi yang sangat lembut dan halus sangatlah rentan dan dapat menjadi kering dan iritasi.

Apa sih penyebabnya kulit bayi bisa kering?

Baca Juga: 4 Tips agar kulit si Kecil tidak mudah kering

Ada beberapa hal yang menyebabkan kulit bayi bisa kering, seperti suhu udara yang tidak tentu (terlalu panas atau terlalu dingin) terlalu lama tersengat matahari, selain itu terlalu lama mandi dan menggunakan produk yang tidak ramah dengan bayi juga dapat membuat kulit bayi menjadi kering dan menimbulkan iritasi pada kulit bayi.

Moms tak perlu khawatir, ada banyak cara untuk mengatasi hal seperti ini, berikut adalah tips dalam mengatasi kulit kering pada bayi:

  • Kenali alergi yang menjadi masalah kulit pada bayi

Hal pertama yang sangatlah penting, Moms harus mengerti kulit bayi. Karena dengan begitu Moms akan tau produk apa yang cocok dan produk apa yang tidak cocok pada kulit bayinya. Setiap bayi memiliki masalah kulitnya masing-masing, dan cara untuk mengetahuinya dengan menggunakan produk yang natural dan tidak berbahan kimia.

Untuk mencobanya, moms dapat mengoleskan ke bagian tangan atau kaki pada bayi dan lihat efeknya dalam 1-2 hari kedepan. Apabila hasilnya kulit bayi tidak terlihat meradang (ruam) memerah berarti bayinya cocok dengan produk tersebut. Namun apabila terlihat memerah, harus langsung menstop pemakaiannya.

  • Waktu mandi bayi

Perlu diingat bahwa mandi terlalu lama dapat mengurangi tingkat kelembaban dari kulit bayi. Dan dengan begitu pasti akan menimbulkan keringnya pada kulit bayi, cobalah untuk mempersingkat waktu mandi bayi.

Waktu yang disarankan kisaran 5-10 menit menggunakan air yang hangat tapi tidak terlalu panas agar kulit bayi tetap terjaga. Disamping itu Moms juga harus memperhatikan produk yang digunakan, sebaiknya gunakan produk yang tidak terlalu banyak pewanginya agar mengurangi dampak dari iritasi.

  •  Gunakan pelembab

Tidak bisa dipungkiri, bayi pun juga memerlukan pelembab. Walaupun kulit bayi sudah sangat halus dan lembut, namun perlu diingat kalau kulit bayi sangatlah sensitif. Moms harus rutin menggunakan pelembab pada kulit bayi, agar menjaga kelembaban kulit bayi dan terhindar dari iritasi.

Gunakan Pelembab Organik Kuntoem Cotton Lotion

Kapan sih waktu yang tepat untuk memberikan pelembab pada bayi? 

  • Gunakan pelembab 5 menit setelah mandi terutama dibagian lutut dan siku, karena lebih rentan kering dan banyaknya gesekan.
  • Saat cuaca panas, gunakan pelembab yang tidak terlalu berminyak di bagian wajah.
  • Saat cuaca dingin, gunakan pelembab yang cukup agar kulit bayi tidak mengering karena dinginnya suhu.
masalah pada kulit bayi
Source: Freepik.com

Nah itulah ke 4 masalah kulit pada bayi, pada bayi yang terjadi pada umumnya, apabila si kecil kesayangan Moms mengalaminya tidak perlu khawatir ya. Usahakan untuk menghindari bahan-bahan kimia keras yang dapat menjadi pemicu kulit sensitif. Jika bayi Moms masih mengalami iritasi dan membutuhkan kelembaban alami dari bahan yang natural, sebaiknya Moms beralih ke perawatan Kuntoem.

Bisa jadi inilah jawaban untuk masalah kulit bayi Moms, yaitu Kuntoem. Kuntoem adalah produk perawatan bayi yang dibuat secara alami dan diformulasikan bebas dari zat aktif, pengawet, paraben, alcohol, synthetic, pewarna dan pewangi. Sehingga tidak akan menyebabkan peradangan (ruam). Kuntoem sudah melakukan uji dermatologi dan terjamin sangat bersahabat untuk kulit bayi. Kami tahu keinginan Moms sangat kuat dalam memberikan yang terbaik untuk kesayangan Moms, dengan itu kami memberikan solusi terbaik untuk membantu Moms dalam mewujudkannya.

Baca Juga: Produk Kuntum khusus untuk anak

Itulah beberapa hal yang menjadi masalah kulit pada bayi, semoga kulit kesayangan Moms selalu sehat ya.

Cegah COVID-19 Selama Work From Home
Work from home adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 selama tahun 2020 ini. Mungkin kita tidak tahu, akan …
New Normal Back to Office Starter Kit
Setelah hampir 1 tahun menjalani new normal di Indonesia, sangat penting buat Moms yang sudah mulai kembali bekerja untuk menyiapkan …